om swastyastu

om swastyastu

Jumat, 29 Oktober 2010

ini cerita dari seorang Pendalam spiritual yang sempat mampir di warung ibu saya


Cerita seorang Spiritualis yang memutuskan Nyukla Brahmacari
(tidak menikah)

 sebelumnya saya ingin menyampaikan tujuan saya memposting ini, karena hanya ingin berbagi cerita yang menurut saya menarik, dan rasanya kurang mantap bila teman semua tidak mengetahui. selamat menikmati.
Cerita ini saya dengar dari ibu saya sendiri, yang mendengar langsung pembicaraan antara seorang spiritualis dengan konsumen lainnya, dan akan saya ceritakan kembali apa yang ibu saya dengar. Banyak yang diceritakan oleh spiritualis tersebut.
Akan saya buat secara terinci.

-Wafatnya Mbah Maridjan
-bencana di Indonesia
-Keraton Jogja
-pak sby
-keselamatan bali
-rumah makan


Siang itu saat ibu saya sedang berjualan, ada seorang pengunjung yang hendak makan, ia adalah seorang pria yang tampak sangat sederhana dan  bersahaja, saat ia makan tak jauh dari mejanya ada pula seorang bapak-bapak pensiunan jaksa yang juga sedang makan, tak lama kemudian terjadilah pembicaraan antara ibu saya dengan orang tersebut,
Ibu saya menanyakan beberapa pertanyaan sehingga pria itu pun mulai bercerita tentang keberadaanya di Bali,
“spiritualis ini mengatakan baru satu bulan di Bali asalnya dari Solo, ia datang kesini karena akan pergi ke Pura Lempuyang ia sudah enam kali bermimpi di undang ke Pura Lempuyang, ia juga mengatakan bahwa dirinya disini akan mengadakan pertemuan dengan beberapa spiritualis luar, pembicaraan pun melanjut tentang keadaan di Bali. Ia mengatakan bersyukurlah kepada orang Bali karena tempatnya aman jauh dari bencana, ia juga kagum dengan Pura Lempuyang karena Pura ini masih sangat suci tak terjamah orang luar, sehingga sinar dari Pura ini masih terpancar, Bali juga masih tetap aman karena keadaan orang2nya yang rajin sembahyang, tak ada tempat seperti di Bali dimana pun kita cari di dunia pulau sekecil ini memiliki empat buah Danau seperti Danau Batur, Tamblingan dan dua lainnya.

         





   Mulailah pria itu menceritakan tentang wafatnya Mbah Maridjan, ia bercerita bahwa kematian Mbah Maridjan tak perlu disesalkan, karena ini memang sudah saatnnya mbahe pergi karena tugas yang diemban sudah berakhir, ia juga menceritakan bahwa ia sudah mengenal mbahe dengan akrab, dia sudah biasa naik gunung dan mampir di rumah mbahe setiap melakukan pendakian ke Gunung Semeru,  saat itu pula kakak laki” saya lewat didepan pria tersebut,”oh ini anaknya ya buk?” tanya pria itu kepada ibu saya, lalu kakak saya di tanya umur, kakak saya menyebut angka 21, lalu pria itu mengatakan bahwa kakak saya terpaut 13 th darinya, ia juga mengingatkan kpd kakak saya, bila kita masih muda sempatkanlah diri untuk naik gunung sebelum diri tua dan tak mampu berjalan, karena di gunung kita bisa lebih mendekatkan diri kepada Tuhan,pembicaraan  pun semakin hangat, lalu pria tersebut menceritakan tentang apa yang sedang terjadi di negara kita.

            -bencana di Indonesia menurutnya akan terus terjadi, karena ini merupakan bagian dari kiamat di Tahun 2012, namun ia tidak mengatakan bahwa bumi akan hancur, tapi yang hancur adalah umat manusianya, akan semakin banyak bencana yang akan terjadi di Indonesia, Tuhan akan terus mengambil satu persatu umat manusianya yang telah melupakan sembahyang, lupa akan kebaikan, mengutamakan nafsu dan ego melalui bencana yang Tuhan kirim seperti apa yang sudah terjadi di Wasiyor dan Mentawai, selanjutnya juga di Sulawesi diperkirakan akan ada bencana yang akan melanda karena kita juga sma-sama mengetahui apa yang terjadi di Sulawesi banyak terjadi keributan, sedikit-sedikit unjuk rasa menghancurkan mobil, ia juga mengatakan bahwa bencana ini akan terus terjadi sampai akhir 2013, karena menurutnya saat itulah Zaman Kaliyuga berakhir yang sudah dimulai sejak 500 tahun lalu saat bangsa Tibet mulai memunculkan pikiran2 negatif begitulah menurutnya. Menurut saya cerita ini sedikit sulit dipercaya, apakah pria ini seorang peramal atau semacamnya?? Lalu kenapa saya ingin menceritakannya lebih lanjut, mari saya ceritakan lagi,


            Kemudian pria ini nyeletuk tentang keadaan Keraton Jogja yang sedang mengalami masa surut, begitu tambahnya kepada ibu saya, ini menarik perhatian ibu saya dan ibu saya ingin menggalinya lebih dalam. Menurutnya kesakralan kraton telah berkurang ini dikarenakan terlalu bebasnya orang asing yang masuk kedalam lingkungan keraton, sampai-sampai tempat keramat juga terjamah, pria itu dengan penuh keyakinan juga menyampaikan bahwa sehabisnya kepemimpinan dari
Sultan HB IX taksu Kraton akan benar-benar hilang, tanpa ada sisa, ini karena Sultan sekarang tidak memiliki putra dari lima anak yang Sultan miliki semuanya putri, walaupun bisa mengambil dari keponakan untuk di jadikan raja, namun tidak akan merubah keadaan kraton yang sudah tidak sakral lagi, menurutnya dulu saat kepemimpinan HB I ada Sebuah perjanjian antara Nyi Roro Kidul dan sang Raja mungkin saja sang raja mempertaruhkan keturunan keraton hingga keturunannya yang ke X, sehingga tidak ada lagi pewaris tahta kerajaan.saya percaya dengan cerita ini, namun hanya saja  kurang bukti yang pas, yah ini juga karena saya mendengar cerita , dan saya hanya mendengar dari ibu saya, kemudian cerita berlanjut ke keadaan kepemimpinan di Indonesia,


Saking hangatnya pembicaraan sampai-sampai bapak didekat pria tadi mengurangi jarak, ia kemudian berkata,”Dik kalau adik cerita seperti itu, saya mau dah duduk di dekat adik” kemudian bapak itu bertanya kepada pria tersebut, kenapa ya dengan pemerintahan pak SBY? Knpa saat ini bencana terus melanda? Dengan penuh rasa ingin tahu bapak itu mengharap jawaban, Wah menurutnya ini merupakan kesalahan dari pak sby, begitulah kata pria tersebut.
mendengar kata tersebut saya sempat tak percaya, lalu apa hubungan Bencana alam dengan kesalahan pak SBY, itu kan kehendak Tuhan. Kemudian ia melanjutkan ceritanya, ia menyebutkan bahwa nama pak Susilo Bambang Yudhoyono memiliki pengaruh buruk, dimana memiliki arti Susilo/susila(anak yang berkelakuan baik) Bambang(tempat mengubur mayat) dan Yudho/yuda adalah(perang) itu katanya, tapi sempat terlintas di benak saya apakah bapak ini juga seorang oposisi yang  tidak puas dengan kepemimpinan SBY mengapa pembicaraan mendekat kepolitik, namu pria itu melanjutakan ceritanya, ia mengatakan bahwa Pak Bambang sebelumnya pernah menghadapi sebuah ritual dimana dalam ritual tersebut dilakukan di sebuah gua yang tidak disebutkan dengan jelas lokasinya, saat itu sang empu mengetes apabila Pak Bambang mampu melewati gua tersebut ia boleh lanjut menjadi raja tapi bila tidak cukuplah sampai disini pemerintahannya, dan yang terjadi adalah Pak SBY tidak mampu melewatinya tapi pak SBY tetap memaksakan kehendaknya untuk menjadi seorang raja, awalnya memang nama seorang SBY di injinkan untuk memimpin negeri ini untuk satu periode, namun memang manusia siapapun itu, selama masih bisa mendapatkan kekuasaan mereka akan tetap memaksa, lalu ada 2 pilihan yang harus diambil pak Bambang, kepada pak SBY, bila kamu ingin memimpin negeri ini ada dua pilihan buruk yang harus kamu pilih. 1.saat kepemimpinannya diperiode ke dua ini akan terjadi perang saudara dimana-mana, pilihan yang kedua 2.akan terjadi bencana alam yang akan terus melanda Indonesia. Lalu Bambang mengambil pilihan kedua, karena dengan alasan yang kita tahu pula bila perang saudara, sby akan merasa malu bila tidak mampu memimpin rakyatnya, maka ia lebih memilih bencana alam dan benar saja pilihan itu sekarang benar-benar terjadi hanya di Indonesia saja. Saya bertanya didalam hati, haruskah saya percaya karena ceritanya seperti terlalu di kait-kaitkan?? Bila saya percaya, bukti apa yang bisa meyakinkan saya,
bila tak percaya, tapi orang tersebut mungkin berkata benar.

Hmm mari kita kecerita selanjutnya
Cerita ini membuat saya sedikit lega
Bali akan tetap aman,menurut pria tersebut walaupun ada riak-riak kecil di beberapa daerah, seperti kerusuhan di Lemukih entah apa penyebabnya apakah keadaan daerahnya, atau memang pikiran orang disana yang sudah agak terganggu. Ia juga mengatakan selama orang Bali tetap rajin sembahnyang dan taat, seperti melakukan pecaruan untuk menjauhkan mara bahaya, Bali akan tetap aman, walaupun terkadang ada umat lain yang menganggap itu kurang kerjaan. Ada pula umat lain yang mengatakan kita sebagai umat Hindu adalah umat penyembah berhala. Tapi orang Hindu di Bali dapat menjelaskannya, bahwa sebenarnya yang mereka lakukan adalah bagian dari Tri Hita Karana yaitu menjaga hubungan antara manusia dengan parahyangan, dimana orang bali menganggap bahwa setiap makhluk hidup di dunia ini memiliki jiwa yang sama dengan yang dimiliki manusia. Saya punya pendapat kecil tentang     keadaan seperti ini, kejadian pembagian kompor dari pemerintah telah menyisakan banyak kisah pilu terutama di luar Bali banyak sekali terjadi kecelakaan ledakan tabung gas yang  tak terhitung jumlahnya, namun bila kita lihat di Bali hanya ada beberapa kejadian, kira-kira ada 3 kejadian itu tejadi di daerah Badung bila saya tak salah. Lalu apa penyebab semua itu?apakah ada pengaruhnya terhadaphal-hal berbau mistis yang dilakukan orang Bali, ada kebiasaan Setiap saya bersembahyang saya menghaturkan canang sari di kompor tersebut dengan tujuan, bahwa ada manifestasi Tuhan yang ada pada kompor tersebut, yaitu bethara GNI atau dewa api. Saya menganggap inilah rasa syukur yang dimiliki umat Hindu, bahwa semua yang tercipta didunia ini ada raga yang menempatinya kita bisa memohon keselamatan saat menggunakan kompor, sehingga dapat saya katakan memang benar bahwa ketaatan kita sebagai umat Hindu membawa pengaruh yang baik, bahkan hewan juga kita sembahyangi saat Hari Tumpek Kandang, berharap agar ternak sehat dan segera panen, ada juga Tumpek Wariga untuk mendoakan tanaman, dan Tumpek Landep untuk mendoakan alat-alat perkakas rumah. dan ini membuat saya semakin percaya kepada apa yang selama ini dilakukan u=Umat Hindu bukanlah sesuatu yang keliru. dan kita dapat membuktikan dengan apa yang terjadi dengan saudara kita di luar Bali, banyak terjadi ledakan tabung gas, padahal saya pikir cara mengggunakan kompor di Bali dan di luar Bali sama saja, tapi saya tidak ada maksud untuk menyombongkan diri, namun inilah yang terjadi saya berbicara menurut fakta.



 kemudian pria itu melanjutkan pembicaraanya, bahwa ia senang berada di Bali, tempatnya aman, banyak tempat suci yang kesakralannya terjaga, Seperti Pura Lempuyang yang sampai saat ini sama sekali belum terjamah oleh orang luar dan saya juga berharap tetap begitu, mengenai Pura Lempuyang saya  pernah mendengar cerita, boleh dipercaya atau tidak,ini saya dengar dari orang lain, bahwa bila Nasa mengudara dan melihat bumi dari kejauhan maka akan tampak cahaya yang bersinar terang dari sebuah tempat di Bumi dan setelah diteliti lebih dekat, tak salah lagi bahwa tempat tersebut  adalah Pura Lempuyang. Saya sangat kagum dengan cerita tersebut, tapi saya tidak boleh terlalu mengagung-agungkan cerita tersebut kepada umat lain, cukuplah saya sendiri yang membuktikannya. Pria itu juga mengatakan walau di Indonesia terjadi banyak bencana, bersyukurlah bahwa di Bali tetap aman, namun  ketenangan itu akan segera terusik menurutnya, lalu kira-kira apa yang akan menyebabkan? Saya sempat khawatir dengan pernyataan itu, dia kembali bercerita bahwa selama orang Bali masih menanamkan sifat egois dalam memanfaatkan alam Bali demi meraup keuntungan dari para turis, maka keamanan Bali akan berkurang, misal dengan pembuatan villa di dekat kawasan Suci, masuknya turis asing ke dalam pura dengan pakaian yang tidak wajar, dan lain sebagainya.  saat ini pula ada sebuah peringatan khusus, apabila masyarakat Hindu masih membiasakan diri menggunakan telepon genggam didalam tempat suci dengan melupakan keadaan sekitar pura, niscaya akan ada sedikit gejolak. Memang menurut saya ini hal yang sulit dipercaya, tapi apabila saya melihat lebih jauh memang selama ini fenomena tersebut sering terjadi utamanya para remaja, mereka masuk pura sambil asyik menggunakan hp, anggap saja kita yang menjadi tuan rumah, datang seorang tamu yang ingin memohon keselamatan, saat tamu mulai memasuki rumah, si tamu masih asyik menekan tombol hape, kadang ada pula yang berfoto ria mengabadikan diri bahwa mereka pernah berada disuatu tempat suci, sometime langsung mengupload foto ke facebook, bagaimana perasaan kita sebagai tuan rumah, ini tamu mau minta keselamatan atau apa, kok dia yang sibuk sendiri, bahkan saat persembahyangan dimulai, hape sering berbunyi menganggu jalannya persembahyangan, tulalit tulalit, buyaarlah konsentrasi. Kita pikirkan bagaimana perasaan tuan rumah melihat umatnya yang seperti itu, tapi saya juga menyadari bahwa keadaan ini terjadi juga pada diri saya sendiri, tapi sejak saat ini saya mulai sadar bahwa memang benar yang kita perbuat adalah salah, bila bukan kita yang mentaatinya siapa lagi?? Tapi ada juga beberapa remaja yang menganggap pernyataan itu terlalu berlebihan, “ga mesti kan kita ga bawa hape ke dalam pura” karena menurutnya selama niat kita masih sembahyang kita cukup mematikan suara hp atau di silent, cukup dengan getar. Dan kembali kepada diri masing-masing juga ditambahkan, memang menurut saya juga benar seperti itu, tapi apa salahnya bila kita kembali kepada saat-saat sebelum tekhnologi hp merambah ke kalangan umat Hindu khususnya dulu sebelum ada hp, bila masuk pura konsentrasi langsung tertuju kepada Ida Sang Hyang Widhi untuk memohon keselamatan, masih banyak hal yang dapat kita laksanakan di dalam tempat suci, seperti melihat-lihat apa saja yang ada didalam, berapa jumlah pelinggih, apa saja namanya, dan masih banyak lagi. Jangan sampai kita saat  diluar pura maen hp, sampai di dalam juga maen hp, sudah di dalam baru ingat mematikan hp, sepertinya kita hanya mengisi daftar hadir, dan saat persembahyangan selesai pergi lagi tanpa dapat memetik apapun dari apa yang telah kita laksanakan, semuanya berlalu begitu saja. Bila bukan kita sendiri yang menghormati tempat suci yang kita miliki, lalu siapa lagi?? Dan bawalah persoalan ini kepada diri masing-masing, bila kita adalah seorang Hindu yang baik apa kita akan tetap berperilaku seperti itu, saya juga ingin menekankan kepada remaja Hindu  pengguna facebook, karena apa? Beberapa dari mereka ada yang menulis pada kutipan agama, bahwa diri mereka adalah penganut Hindu 100% bahkan ada yang menulis 1000% lalu apa yang bisa mereka buktikan dari tulisan itu, bila mereka bisa mengikuti himbauan diatas tak apalah menulis 100-1000% bila perlu1000000% buktikan kalau benar kita sebagai umat yang taat, jangan hanya memampang tulisan, tanpa tindakan yang konkret. nah setelah panjang lebar saya menyampaikan pendapat saya diatas, saya harap kita semua dapat merubah perilaku yang kurang indah tersebut. Mari kita syukuri kehidupan kita sebagai umat beragama, karena kita masih memiliki tempat untuk memohon keselamatan.

Lalu dari semua cerita diatas, apa hikmah yang dapat kita petik? Sementara  saya sendiri masih ragu dengan cerita bapak tersebut, apakah beliau memang orang pintar yang memang benar2 mengetahui apa yang sedang terjadi atau hanya bualan belaka, namun ada satu cerita diakhir tulisan ini yang memang membuat saya benar-benar mempercayai bahwa pria itu memang memiliki kemampuan spiritual yang tidak sembarangan, setelah ia berpesan bahwa kita umat Hindu Bali agar tetap rajin sembahyang dan taat beragama demi keselamatan.  pria itu hendak membayar makanan yang telah di belinya, lalu ia berpesan kepada ibu saya seperti ini,”Buk, sebaiknya ibu tetap berjualan dan jangan menutup warung ini, karena warung ini akan menjadi besar” kata-kata itulah yang membuat ibu saya terhenyak dan terdiam, darimana pria itu tahu bahwa diwaktu dekat ini ibu saya akan berhenti berjualan dan menutup warung sementara ini pertama kalinya ia datang, ia juga mengatakan bahwa dirrinya akan segera kembali.
Nah sekian kutipan pembicaraan yang dapat saya ceritakan, namun saya memohon maaf apa bila ada kata-kata yang kurang berkenan atau salah menurut anda, dan saya memang bukan seorang penulis yang dengan mudah dapat memperngaruhi pikiran anda, anda boleh percaya atau tidak dengan cerita tersebut namun 1 hal yang ingin saya paksakan kepada pembaca, percayalah Bali akan tetap aman selama kita dapat berperilaku seperti yang saya ceritakan diatas, dan berbahagialah kita umat Hindu bahwa zaman Kaliyuga akan segera berakhir di tahun 2013, namun kita akan menghadapi masa sulit di tahun 2012 dimana Tuhan akan menghancurkan umatnya yang tidak taat dengan mengirimkan bencana, saya mohon kepada seluruh umat beragama khususnya Hindu agar senantiasa memohon keselamatan. Ingin saya tegaskan bahwa ini memang benar terjadi tepatnya pada tangaal 29 oktober jam 1 siang. Salam damai untuk seluruh Umat Hindu. Om Santhi, Santhi, Santhi Om.

1 komentar: